Thursday, October 7, 2010

Apalagi ini??? → WARJES

Setelah berdirinya WAREGG pada akhir bulan Agustus lalu, dibentuklah sebuat geng anyar titisan Waregg, yaitu Warjes.

Loh? Apa itu Warjes? Belum cukupkah dengan hanya Waregg yang sudah cukup aneh dan idiot? (yang belum tau Waregg, bisa dibaca di sini)

Jadi begini ceritanya. Kemarin, hari Rabu (06/10/10), seusai latihan capoeira, seperti biasa anggota capoeira yang cowoknya (biasanya Kak Adnan, Kak Algi, Dimas, Ali)—yang selalu pulang telat karena sengaja ditelat-telatin, ngga kaya kaum capoeirista ceweknya yang selalu ingin pulang duluan—nongkrong di warnet ojes *begitulah sebutan yang mereka kasih buat Flash-net, warnet yang nyatu sama rumah tempat saya tinggal*. Biasanya kalau bukan saya yang lagi jaga, habis beli fruit-tea atau Tebs atau jajanan lain, suka pada langsung pulang, tapi engga, mereka ngga pulang sampai akhirnya saya muncul di warnet sehabis mandi.

Begitu saya datang, suasana ricuh, rusuh, seperti biasa kalau ada mereka berempat. Sambil nunggu client nomer 8 dibuka, Kak Algi nyeletuk, "Kenapa kita kalau abis latian suka ke sini?"

Kak Adnan menambahkan, "Ngga tau geje."

Kak Algi bilang lagi, "Seolah warnet ini punya daya tarik khusus gitu. Tongkrongan kita." Dia diam sebentar, "Ini adalah Warjes."

Ali bertanya, "Apaan Warjes? Aneh."

Kak Algi, "Itu adalah geng kita."

Apaan itu? Geng?

Kak Adnan bilang, "Haha warnet ojes."

"Daripada Waregg," kata Kak Algi, "Mendingan Warjes."

"Waregg itu geje banget," lata Kak Adnan.

"Yaudah, kita namanya Warjes," kata Kak Algi.

"Jadi geng yang nongkrongnya di warnet ojes gitu? Hem," kata saya berkomentar.

Kak Algi bilang, "Iya emang, kita kan toh tongkrongannya di sini."

Saya bilang ke si ua sambil bawa-bawa daftar nama anggota ekskul fotografi, nggak nyambung, "Ua, mau ngetik dong."

"Ngetik, ngetik, ngetik apaan?" tanya si ua.

"Ngetik ini," saya nunjukkin kertas yang isinya daftar nama itu.

Di saat yang bersamaan, Kak Adnan nyeletuk, "Ngetik chatting."

Si A Erdi yang di client nomer 1 tiba-tiba ketawa, "Hahaha ngetik chatting."

Dalam hati saya berpikir, "Emang ngetik chatting."

Saya langsung main di komputer client nomer 8—seperti biasa—dan empat cowok idiot itu langsung mengerubungi client nomer 8. Ali duduk di sebelah saya, Kak Adnan sama Dimas nongol dari kursi client 7, Kak Algi di depan.

Ali yang sebelumnya baru mengetahui gosip kalau Chikita atau dipanggilnya Chika, anak baru dari Tangerang yang sekarang sekelas sama dia, ngeceng dia. Itu gosip sebenarnya nggak diketahui kebenarannya, tapi Ali seneng-seneng aja tau ada yang ngeceng dia, cantik lagi. Ali minta saya buka facebook-nya Chika, terus dia pengen tau wajah pacarnya Chika yang ada di Tangerang. Setelah buka facebook Chika, ternyata ngga bisa liat foto-foto-nya Chika karena di-protect. Akhirnya saya berinisiatif buka Twitter-nya Chika.

Dimas bertanya, "Kenapa jadi buka Twitter?"

Saya jawab, "Karena Chika punya Twitter."

Ali tanya, "Hubungannya apa?"

Saya jawab lagi, "Siapa tau ada Twitter pacarnya."

Bener aja, di profile page Twitter-nya Chika, ada username pacarnya, langsung aja saya buka tuh Twitter pacarnya yang username-nya @sugatilla. Pas dibuka.

"YA AMPUN JELEK!" seru Ali.

Di fotonya, si Suga Tilla itu difoto terus banyak tatonya.

Akhirnya kita semua jadi gosipin Chika dan pacarnya, bilang Ali masih lebih ganteng lah, si Suga jelek lah. Dan Kak Algi bahkan bilang, "Masih gantengan maneh, Li. Udah besok tembak aja."

Jadi, pembentukan Warjes seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya adalah karena anak-anak titisan Waregg itu tongkrongannya adalah warnet Flash-net, yang mereka sebut warnet ojes. -_-

Sekian dan terima kasih -_-

0 comments:

Post a Comment

© 2010 by Zessa Fadhilah Ghaisani. Powered by Blogger.