Tuesday, November 9, 2010

Bakar Aja Sana. BAKAR!!!

Pertama-tama, saya mau ngucapin selamat buat tim futsal XI IPA 2, yang berhasil menang pertandingan Headmaster Cup (HC) hari Senin, tanggal 8 November 2010 kemarin, melawan kelas X 9, dengan skor yang fantastis 5-1. Selamat ya SANTO, semoga nanti lolos deh dari grup A. Cikiciiiiw. Dan get well soon buat Kepkep alias Rizki yang giginya patah dalam rangka membela XI IPA 2 dalam pertandingan HC kemarin.

Kejadian menggelikan terjadi di laboratorium Kimia SMA Negeri 11 Bandung...

Ceritanya mau praktek bab Laju Reaksi—bab tentang apapula ini eike gangerti. Nah, saya ngegabung sama kelompok saya, ada Putri, Anne, Aguy, dan Romy. Sebagai kelompok terakhir—dengan anggota adalah siswa yang absennya akhir—kita kebagian praktek bagian Konsentrasi. Ngapain prakteknya, saya masih belum mengerti.

Sebagai orang yang dianggap paling 'pandai' dalam kelompok, Anne 'didaulat' untuk mencari langkah kerja konsentrasi di buku paket, dan saya mencarikan nya dan ketemu, bagian praktek nya didapat dari buku paket Kimia terbitan Esis.

Di buku ditulis, untuk melakukan percobaan dibutuhkan 3 × 25gr CaCO3 (kalsium karbonat) atau bahasa gaulnya adalah marmer—karena bentuknya emang seperti marmer. Menuruti apa kata buku, saya mencari marmer a.k.a kalsium karbonat a.k.a CaCO3 ke sekeliling lab. Karena nggak nemu-nemu—cuma dapet HCl yang saya nggak tahu itu konsentrasi nya berapa M—akhirnya kembali lagi ke meja kelompok membawa sebotol HCl atau asam klorida.

Kata Anne—yang dicap paling pandai dalam urusan Kimia di kelompok 8—bilang, HCl nya harus jelas berapa M. Jadi intinya HCl yang saya bawa nggak ngaruh karena M nya nggak diketahui. Di tempat nimbang yang ada neraca O'Hauss nya, saya menemukan sebotol isinya CaCO3, ada Aguy yang lagi megang botol itu. Saya bawa botolnya, dan buka isinya. Sebelum saya buka isinya, saya kira CaCO3 itu semacam cairan Kimia warna-warni gitu, taunya bongkahan marmer omege.

Akhirnya, saya sama Putri menimbang bongkahan-bongkahan kalsium karbonat itu sampai dapet 3 × 25gr CaCO3. Anne ternyata sudah menemukan 50 ml larutan HCl 1 M dan 50 ml larutan HCl 3 M, tinggal yang 2 M. Pas minta bantuan ibu untuk melakukan percobaan, ibu bilang, "CaCO3-nya jangan banyak-banyak, cukup 2 gram saja untuk masing-masing larutan."

"Jadi 3 × 2gram aja gitu bu?" tanya saya.

"Ya," kata Bu Hidayah.

Saya sama Putri pandang-pandangan, akhirnya balik lagi ke tempat timbangan, dan nyari bongkahan-bongkahan yang massa-nya kira-lira 2 gram. Tapi akhirnya sepakat menggunakan batu marmer yang massa-nya 1 gram saja, karena yang massa-nya 2 gram nggak ada 3.

Setelah kembali membawa 3 × 1gr kalsium karbonat, percobaan hampir saja dimulai ketika akhirnya saya menemukan larutan HCl 2M—yang kata Anne belum ketemu. Anne menakar dulu HCl nya jadi 50 ml. Dan sudah tersedia semua bahan-bahan percobaannya. Tinggal praktik.

Bongkahan kalsium karbonat pertama dimasukkan ke larutan HCl 1M sambil stop watch dinyalakan—dan stop watch nya itu dari jam tangan saya lho -_-. Percobaan dimulai sambil menunggu kalsium karbonat nya larut sempurna bagaikan Redoxon dalam larutan HCl 1M -___-

Bu Hidayah bilang, coba pada larutan yang 2M dan 3M. Lalu dimasukkan lah bongkahan kedua ke dalam larutan HCl 3M—stop watch nya dapet minjem dari jam tangannya Dede mihihi. Sekarang sudah dua percobaan dilaksanakan. Lalu akhirnya sekarang giliran bongkahan ketiga dimasukkan ke dalam larutan HCl 2M—stop watch nya minjem dari hp-nya Kinoy. Tiga percobaan yang mulainya dalam jangka waktu yang berbeda-beda sudah berlangsung.

Percobaan konsentrasi memang mem-bete-kan *maksa*, nunggu marmer a.k.a kalsium karbonat a.k.a CaCO3 larut sempurna dalam larutan HCl. Di kala bete nunggu marmer larut, terjadi serangkaian kejadian unik di lab.

Pertama, percobaan dari kelompok Katalis yang keren mampus karena ada aksi bakar-bakarannya. Jadi si larutannya meletup-letup gitu lucu deh unyuuuu :3 -_-

Kedua, tabung reaksi pecah. Tabung reaksi-nya jatoh, terus pecah, kelompok 6 sebagai tertuduh diharuskan mengganti rugi tabung reaksi.

Ketiga, aksi 'bakar lab' yang dilakukan oleh tertuduh Muhammad Taufik Nugraha alias Opik dan Muhammad Ramdhani Salam alias Danis. Keduanya melakukan percobaan membakar sumbu spirtus, dan terbakar, dan mereka nggak bisa matiin, akhirnya disimpen di wastafel, dikucurin air, matilah apinya.

Aksi ketiga bisa dibilang aksi paling heboh di lab tadi. Setidaknya itu adalah bentuk kekesalan SANTO—Science Two a.k.a XI IPA 2—terhadap sekolah tercinta yang memang minta dibakar, diwakili oleh dua orang rakyat SANTO tidak berdosa—Opik dan Danis.

Sambil nunggu marmer beres larut sempurna, gosip-menggosip terjadi di meja kelompok 8. Eja, dengan khayalan liar yang merembes kemana-mana, membayangkan bahwa akan ada film berjudul 'Kapankah Ini Akan Berakhir?' dengan sekuel 'Tiada Akhir' dan sekuel lagi 'Akhirnya', dimana film itu berisi tentang sekelompok siswa melakukan percobaan pelarutan CaCO3 pada larutan HCl dengan konsentrasi berbeda-beda. Agung—dengan imajinasi yang nggak kalah liar—bilang kalau itu akan menjadi film yang sangat rame.

Berhubung habis pelajaran Kimia itu istirahat panjang—45 menit itu panjang saudara-saudara—dan habis itu pelajaran TIK bersama Pak Iwongs, semua yang masih tinggal di lab—saya, Putri, Anne, Aguy, Romy, Eja, dan Agung—Mput dan Riska nggak diitung karena mereka nggak terlibat obrolan gajelas ini—membayangkan bahwa Pak Iwongs yang bertanya-tanya kenapa masih ada siswa diam di lab lalu mencari tahu dan melihat pelarutan marmer, langsung terpana dan ikut-ikutan memperhatikan proses larutnya marmer.

Saking lamanya nungguin kalsium karbonat larut, imajinasi bertindak semakin liar. Mulai dari kalsium karbonat baru akan larut setelah sampai di Padang Mahsyar, di Neraka, di Surga, dan lain-lain. Khayalan menjadi semakin absurd. Eja dan Agung akhirnya meninggalkan ruangan lab karena kelompok 7 sudah selesai praktikum nya.

Istirahat panjang sudah hampir beres dan marmer-marmer masih belum larut. Semua anggota kelompok 8 semakin cemas, dan Aguy memutuskan untuk pulang ke kelas duluan. Nggak lama, bongkahan marmer pada larutan HCl 1M larut sempurna, ini merupakan mukjizat! Tinggal 2 larutan lagi! Saya yang tugasnya jagain HCl 1M itu akhirnya pulang duluan ke kelas juga, ngikutin Aguy.

Kejadian paling ngena di lab bukanlah nungguin marmer atau kalsium karbonat atau CaCO3 larut, melainkan usaha membakar lab yang dilakukan Opik dan Danis. Saking 'cintanya' SANTO pada SMA Negeri 11 Bandung, sampai-sampai perwakilan SANTO hendak membakar sekolah tercinta...

Dan usaha itu mengingatkan saya pada upacara bendera entah Senin kapan, waktu XI IPA 2 jadi petugas upacara, saya kan mejeng di belakang protokol, jadi pembaca UUD 1945, dan ada Alpin yang jadi pembaca do'a. Di saat amanat pembina yang membicarakan soal gerbang indoor baru di sekolah—intinya gerbang di dalam gerbang—amanat ini menjadi 'peresmian' dari gerbang indoor itu—saya sama Alpin ngegosip pelan.

Alpin bilang, "Jes, harusnya kamu tadi malem lemparin elpiji dari rumah kamu ke sekolah biar kebakaran."

"Jadi meledug gitu ya sekolah? Pinter, Pin, pinter!" kata saya, setuju.

"Harusnya gitu, jadi nggak jadi deh si gerbang nya," kata dia lagi.

Saya tertawa kecil. Alpin kan padahal anak baik, bisa-bisanya dia mengusulkan ide pembeledugan sekolah, ckckck...

Bakar bakar bakar! Hidup bakar membakar! Karena ayam bakar enak!

Sekian dan terima kasih -_-

0 comments:

Post a Comment

© 2010 by Zessa Fadhilah Ghaisani. Powered by Blogger.